Telah sampai di suatu subuh
Lotengloteng dibuat bergetar
Tergeletak sudah sebujur tubuh
ditinggal lili tak sempat mekar
Sudah tiba dikau dibuat hari yang naas
sembari jadi siasia, jangan!
ini mimpi yang belum tuntas separuh
sepotongnya telah tiba, di bulan
Jalan lenggang, pagar rumahrumah kokoh dari seikat bambu
Telah lama hilang desir suara di bibir loteng
terbang sejak sajak seperti suara ajak
meraung, tapi siapa peduli
mimpi masih dikandung badan
belum sampai, di bulan
Di atas dipan, tiada purnama
Aku, tak tahu jalan, ke bulan
The following two tabs change content below.
Bahrul Amsal
Blogger
Blogger paruh waktu dan ayah dari Banu T. El Baqir. Penulis buku "Jejak Dunia yang Retak" (2012).
Latest posts by Bahrul Amsal (see all)
- Politik Meja Makan - Maret 3, 2021
- The White Tiger: Kemiskinan itu Menjengkelkan dan Karena itu Harus Dilawan - Februari 23, 2021
- Sebuah Obituari Kang Jalal: Adiós Maestro - Februari 17, 2021
- Filsafat di Masa Kini, Untuk Apa? - Februari 16, 2021
- Asal Muasal Pembangkangan dan Masa Depan Umat Manusia - Februari 9, 2021