Kitab Suci yang Mendekam di Rahim Sapi dan Puisi-Puisi Lainnya

Kitab Suci yang Mendekam di Rahim Sapi

 

/1/

Seorang utusan, pendoa di kehidupan yang lain sedang menulis kitab suci pada daun lontar, setelah ia  menulis ayat terakhir, ihwal paling intim penutup suratnya, seekor sapi betina datang memakannya.

/2/

Sesaat setelah kata-kata Tuhan dituliskan, ingatan akan hilang menuju entah, kini ayat itu ditemukan oleh seorang penyair, sesaat setelah ia umrah di pusara seorang kekasih, dan Ia menuliskannya jadi puisi.

 

/3/

Agama, remah-remah roti untuk burung-burung

Mereka datang, cuma membawa kata  dan suara

sebelum malam mengatup dan pagi membuka mata

 

2.

Iman. Keheningan panjang, yang bersandar di pepohonan

sambil menerka wajah mereka pada kaca di palung jalan-jalan kota.

 

Makassar 12-April-2016

(Puisi ini terinspirasi oleh kisah jus ke 40 dari kitab  suci yang  raib di kajang)

 

 

Sungguh Begitu Dekat Tempat untuk Berdoa

 

/1/

Kita tak pernah lihai mengangkat kepala

Membiarkan fikiran jatuh ke bebayang yang mengalir deras di punggung kita

Karena sungguh, begitu dekat tempat untuk berdoa

Inti laut bukan pada pusarnya yang telentang, tetapi tepi.

di deru-deru sungai, di urat-urat masa lalu yang gusar

/2/

yang terpenting ialah ketabahan menerimamu

di palung terdalam dadaku, aku menimang-nimang pesan dan kesan

mengejanya, menelitinya satu persatu diantara langit, dan angin

mendekapnya, mendekam diantara dingin dan ingin

Hingga pada akhirnya, di punggung musim, kita mengubur diri.

 

Selasa 25 april 2017

 

 

Yang Diketahui Ingatanku Tentang Ibu

 

Denyut nadir dan nyala api di kepalaku

Puisi masa silam yang kubaca di Rahimmu

Riak sungai, doa-doa khusyuk, yang rentan merentang rindu.

 

2i april 2015

 

 

Alaf, di Mata Seorang Pendoa

 

/1/

Tepat tengah malam, tokoh-tokoh di Rahim ibu sudah tutup. Para bayi tak ingin lahir, mereka tahu jika lahir mereka akan saling beradu mata dengan sesaudara, pisau penunggu bercak darah di bilah, naluri hewani purba di dada.

/2/

Ada saatnya beras, ikan hasil tangkapan tetangga, atau petuah-petuah moyang telah habis dilahap kemarau panjang, dan kita tak punya apapun lagi untuk dibagi, kecuali siasat ular adam yang aral juga martabat kemanusiaan yang menenggelamkan diri, di sisi teluk mercusuar tua, sambil menunggu badai kemaruk tiba.

/3/

di suatu shubuh, kulihat mata air keluar dari kepalamu, raib seperti kabut alun-alun selatan senyum kekasih pemalu dan peragu, dekat-dekat ini baru kutahu, itu Suara-suara Tuhan yang berkelindang di urat-urat bumi. Aduh celaka, dekat-dekat ini juga baru kutahu, suara-suara itu jadi soundtrack lagu dangdut, di cafe pinggiran kota.

 

Kamis 04 mei 2017


sumber gambar: karaenginfo.wordpress.com

  • Sewaktu putri pertama kami berusia tiga tahun, ia mengalami serangan kegagapan dalam berbicara. Ia aslinya ceriwis, banyak tanya, bahkan banyak mempertanyakan segala sesuatu yang ia lihat aneh atau tidak sesuai dengan pemahaman yang ada di kepalanya. Misalnya kenapa tante A begini, sedangkan tante B begitu. Kenapa teman-temannya memanggil orangtuanya dengan bapak dan ibu, sementara ia…

  •   Iduladha memiliki makna kembali berkurban, ditandai dengan penyembelihan sejumlah hewan ternak sebagai simbol pengorbanan seseorang. Kurban dan korban berbeda menurut KBBI. Kurban diartikan persembahan kepada Allah seperti biri-biri, unta, dan sebagainya yang biasa dilakukan saat lebaran haji. Sedang arti korban adalah pemberian untuk menyatakan kebaikan, kesetiaan, dan sebagainya. Makna lainnya, orang/binatang yang menderita/mati akibat…

  • Tradisi nyekar merupakan laku purba pada sebagian besar masyarakat kita. Tradisi ini makin kuat pengaruhnya manakala dotrin agama ikut menguatkan.  Di sebagian masyarakat, utamanya di kampung-kampung menjadikan nyekar sebagai wahana memelihara kualitas spritualitas, tentu dengan ragam ritual di dalamnya. Tradisi  berabad-abad lamanya ini, sudah menjadi denyut kehidupan masyarakat kita, hingga dipercaya membawa keberkahan hidup. Dari…

  • Ada apa dengan perempuan menulis? Apakah ada sesuatu yang istimewa? Dalam pemahaman saya, potensi laki-laki dan perempuan dalam hal kemampuan menulis itu sama saja. Meskipun budaya dan lingkungan setempat tetap berpengaruh pada seberapa pesat berkembangnya potensi tersebut. Bersyukurnya saya termasuk kelompok penganut paham “senang bergerak dengan semangat yang ada di dalam diri, tidak mau dipengaruhi…

  • Kemarin Pancasila dirayakan kelahirannya. Begitulah kebiasaan sebuah bangsa yang gemar dengan seremonial. Segalanya mesti dirayakan, meskipun seringkali tampak kering makna. Sebetulnya tidak salah, namun persoalannya setelah perayaan itu segalanya kembali ke setelan pabrik “lupa pancasila”. Faktanya kita mesti terus terang mengakui bahwa Pancasila seringkali kalah dihadapan kekuasaan, kapital, korupsi, intoleransi, kekerasan, perusakan alam, dan beragam…


Kala Literasi

Jl. Pa’ Bentengang No.6, RT.01/RW.08, Mangasa Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221