Jendela dan Puisi-Puisi Lainnya

Jendela

Saban pagi aku membukanya
Menyingkap tirainya beserta doa-doa
Angin baik, hujan dan kicau burung
dan embun sisa semalam pada kisi-kisinya

Saban pagi aku selalu membukanya
Suatu saat di bilangan pagi yang entah keberapa
Wajahmu muncul di balik tirai
beserta doaa-doaa..

Makassar, Juli 2017

 

Katamu, tidak semua bisa diungkapkan lewat kata-kata

 

Seperti malam pada gulita
Dan api pada nyala
Sunyi kita berbicara
Semesta menciut sebatas pelukan

Seperti malam pada gulita
Katamu tidak semua bisa diungkapkan lewat kata-kata
Tapi aku adalah mata
yang mencari petanda

Seperti api pada nyala
Tidakkah kau tahu?
Benda bermula dari kata
Kata menjadi kerja
Dan kerja adalah sikap

Seperti api pada nyala
Sunyi kita berbicara
Tapi aku tidak mau selamanya
menatap matamu
Menebak-nebak isi kepalamu

Makassar, Juli 2017

 

Pintu

 

Aku memikirkan sebuah pintu
dengan gagang gading yang berkelotak
saban memikirkanmu
Dan terbuka membawaku padamu setiap kali aku rindu

Makassar, September 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *