Metamorfosis Ibu: Membumikan Ilmu Parenting

Buku yang lahir dari cinta keluarga untuk peradaban. Merupakan sekumpulan esai parenting yang telah terbit di media daring (online) maupun media luring (cetak). Harian Fajar, Koran Tempo, Edunews.id, dan Kalaliterasi.com menjadi ruang untuk menerbitkan gagasan yang luar biasa. Buku ini merumahkan ide literasi parenting. Mengapa tidak, ditulis dari rumah, dipraktikkan di rumah, dan tujuan akhirnya adalah “rumah”. Mengupas kulit-kulit paradigma tentang anak melalui pendekatan penuh cinta dan jauh dari kata pelampiasan, kekerasan, ancaman, dan jebakan. Menjadi seorang ibu merupakan keniscayaan bagi yang telah menikah dan mengasuh anak sebagaimana mestinya merupakan didikan awal sebagai sosialisasi primer membentuk kepribadian yang berkeadaban.

Buku ini merupakan himpunan gagasan seorang ibu yang juga berkecimpung di dunia pendidikan. Bahwa ilmu parenting itu tak semudah mempelajari teorinya dan mengikuti imbauannya. Di sisi lain, teori baru bisa saja bermunculan seiring kita mempraktikkan langsung. Tak hanya terkait dengan ibu dan anak, juga tentang semua elemen yang saling berelasi hingga seluk beluk masalah rumah tangga.

Anak adalah permata yang tak ternilai harganya. Kesadaran itu yang selamanya akan tertanam dalam batin sejak awal kehadiran mereka di muka bumi. Lahir dengan penuh kepolosan dan kesucian, maka tugas kitalah untuk memperkenalkannya ke dunia ini. Menjadikan tindakan mereka merupakan cerminan diri kita dalam mendidik. Oleh karena itu, mendidik dengan penuh kasih sayang dan kelembutan adalah keharusan bagi seorang ibu. Kemarahan dan kekerasan terasa sangat sulit mengambil makna sayang yang tersirat di dalamnya.

Mauliah Mulkin dalam buku tersebut mengatakan bahwa “bukan hanya dalam dimensi pendidikan anak, akan tetapi seorang ibu juga dapat terus meningkatkan penguasaannya terhadap ilmu-ilmu lain, seperti skil berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain, ilmu tentang manajemen keuangan dalam keluarga, ilmu tentang pengobatan altrernatif, dan banyak lagi skil-skil lainnya”. Oleh karena itu, seorang ibu sedapat mungkin untuk menimba pengetahuan dasar tentang berbagai hal untuk kemudian dapat diimplementasikan menjadi ilmu praktis.Yang mana kesemuanya itu tergantung dari waktu serta prioritas dari individu yang bersangkutan.

Seorang ibu yang belajar dan terus belajar, tentu akan berbeda kualitasnya dibandingkan dengan ibu-ibu yang tidak memiliki keinginan terlebih lagi kecintaan terhadap belajar. Mereka yang masih punya keinginan besar untuk selalu meningkatkan diri, memperbaiki kualitas hidupnya, relatif lebih berbahagia menjalankan peran-perannya. Sehingga, manakala seorang ibu mampu membahagiakan dirinya, maka dapat dipastikan mereka pun akan mampu membahagiakan anak-anaknya. Dapat kita perhatikan bahwa anak-anak yang tumbuh menjadi orang-orang hebat tentunya lahir dari rahim ibu yang hebat dan didik dengan luar biasa pula.

Terlahir sebagai seorang perempuan tentu saja bukan pilihan yang sesuai dengan keinginan seseorang. Begitu pula jika ternyata ditakdirkan terlahir sebagai seorang laki-laki. Tapi memilih untuk menjadi ibu sudah pasti merupakan sebuah pilihan sadar. Karena era kini yang sudah canggih, di mana kuda sudah makan roti bukan lagi gigit besi, salah satu kutipan dari buku tersebut. Oleh karenanya, menjadi seorang ibu sebagai sebuah pilihan sadar, tentu akan banyak persiapan yang harus dilakuan agar hasilnya nanti bisa memuaskan. Seorang ibu yang berperan sebagai praktisi dari berbagai sumber transfer of knowledge entah itu dari buku, pelatihan, nasihat, dan lain-lain tentunya sedapat mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang buah hatinya. Buku metamorfosis menurut saya telah sukses dalam merampung semua pengalaman dan ide dalam satu buku untuk kemudian bisa membumikan literasi parenting.

Tidak ada yang salah dalam proses pembelajaran. sepanjang manusia berminat dan bertekad kuat untuk terus belajar, memperbaiki diri, mengevaluasi pencapaian, dan tidak pantang menyerah dalam berjuang meraih kualitas kehidupan yang lebih baik, sepanjang itu pula jalan keberhasilan pun akan terbuka luas. Seagaimana kupu-kupu yang cantik, membutuhkan proses yang panjang. Anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang kuat fisik, cerdas,dan berakhlak mulia. Dan seorang ibu dengan senyum mengembang berdiri di baliknya. Dalam belajar, tidak ada kata salah selama seseorang bersedia untuk terus memperbaiki diri dan tetap cinta dalam belajar. Seorang ibu yang mampu mengkombinasikan ide-ide dari berbagai literatur dengan pengalaman pribadi seiyanya dapat menghasilkan kombinasi baru. Tentu berbeda hasilnya dengan seorang ibu yang hanya mampu men-copy paste berbagai metode. Meskipun itu berhasil bagi orang lain, namun setiap orang memiliki paradigma yang berbeda-beda dan jalan yang dipilihnya. Buku ini menurut saya bisa mengkombinasikan pengalaman sendiri dengan berbagai literatur, menghasilkan sebuah gagasan alami yang dikemas dalam slogan literasi. Tentunya ide dan gagasan yang terdapat di dalam isi buku tersebut tak sepenuhnya benar melihat cara pandang setiap orang berbeda-beda. Isi buku ini hanyalah berisikan kumpulan gagasan yang tak semua orang sependapat, sebagai salah satu cara pembaca membuka jalan dari sekian banyak jalan untuk mencapai tujuan.

Dengan hadirnya buku ini, menjadi angin penyejuk dari gerahnya presepsi akan susahnya mendidik anak. Penulis mengitegrasikan pengalaman dan ide-ide yang telah diemban melalui buku-buku dan nasihat orang tua. Saya salut dengan kemampuan penulis untuk mengembalikan ingatan masa lalu mengingat anak sudah ada yang berumur 24 tahun. Buku ini mengajarkan kita bahwa dalam mendidik anak ada banyak cara. Tak perlu mengikat rutinitas anak, menyalahkannya, maupun menghakiminya. Sebagai seorang ibu, kita harus mampu menjadi teman bagi anak dan bersikap sesuai dengan umur dan jangkauan logikanya. Buku ini bukan hanya untuk dibaca bagi ibu atau calon ibu, akan tetapi semua kalangan yang telah dilahirkan oleh rahim ibu. Isinya bukan hanya ilmu parenting, ungkapan dan curahan seorang ibu untuk anaknya pun perlu dicermati.

 

Judul Buku      : Metamorfosis Ibu, Sehimpunana Literasi Parenting

Penulis             : Mauliah Mulkin

Penerbit           : Liblitera Institute

Tahun Terbit    : 2018

Tebal Buku      : 270 halaman

ISBN               : 978-602-6646-13-2

 

  • (Suatu Tinjauan Sosiologi Kekerasan) Kawasan Timur Tengah kembali memanas pasca kelompok Hamas Palestina menggencarkan serangan mendadak ke Israel tidak jauh di perbatasan Gaza, Sabtu (7/10/23) dini hari waktu setempat. Akhir pekan yang berubah mencekam, karena serangan ribuan nuklir itu tepat ditujukan ke Tel Aviv dan Yerusalem, menembus sistem pertahanan Iron Dome menghancurkan banyak bangunan. Frank…

  • Aktivitas manusia di era sosial media adalah produksi dan distribusi konten. Konten quote-quote adalah konten yang paling banyak berseliweran. Quotation adalah sebuah kalimat atau syair pendek yang disampaikan dalam rangka memberi makna ataupun mengobati perasaan derita dalam hidup. Penderitaan divisualisasikan dan didistribusikan melalui quote pada jejaring sosial media dalam upaya agar setiap orang diharapkan dapat…

  • “Saya tidak memikirkan representasi kecantikan yang lebih baik daripada seseorang yang tidak takut menjadi dirinya sendiri.” Pernyataan Emma Stone ini memberi sugesti pada saya betapa cantiknya seorang perempuan yang dikisahkan oleh dosen-dosen filsafat, dan yang digambarkan dalam film Agora yang pernah saya tonton. Sekitar 8 Maret 415 Masehi, kota Alexandria (Mesir) telah menjadi saksi bisu…

  • “Cita-cita kamu apa?” Ini adalah sepenggal pertanyaan yang begitu membosankan bagiku. Aku masih, dan selalu ingat. Betapa orang-orang sering mengajukannya kala aku masih di Taman Kanak-Kanak. Mulai bapak dan ibu. Tante dan om. Nenek dan kakek. Juga sepupu yang usianya terlampau jauh di atasku. Di sekolah pun demikian. Para guru kerap melontarkan deretan kalimat ini.…

  • —mengenang 3 tahun kepergian Sapardi Djoko Damono SEJAK baheula manusia dikepung puisi. Sekira tahun 1.700 Sebelum Masehi di India, puisi sudah tengger di naskah kuno Veda dan Gathas. Puisi adalah ekspresi artistik mengenai pesona diri dan hidup. Ibarat bakul puisi mewadahi “benak” penyair, yang diperah dari peng-alam-an: imajinatif, emosional, dan intelektual—peng-alam-an ini dipahat penyair pada…


Kala Literasi

Jl. Pa’ Bentengang No.6, RT.01/RW.08, Mangasa Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221