Problematika
Pendidikan, ya, pendidikan
Pendidikan bukan problematik
Ia setali tiga uang dengan urat nadi
Problematik hadir karena kuasa
Sedang pendidikan lahir tanpa paksa
Sekolah, ya, sekolah
Mungkin ada ini itu bersemayam
Sehingga pendidikan menjadi problematik
Setiap hari sekolah selalu saja dibuka
Tapi problematik tak henti-henti bersua
Guru, ya, guru
Gugu ditiru kian kikuk oleh zaman
Problematik hidup menghajarnya untuk mengajar
Berbagi ilmu benar-benar sekedar tuntutan
Digugu dan ditiru menyerah di persimpangan
(Depok, 22 Januari 2021)
…
Munajat
Dik Lastri mangkat
Pasca isak di ujung sekarat
Satu tali lepas mengikat
Si bocah seketika ruat
Di hari itu ada banyak mayat
Terdampar di sungai keramat
Wajah-wajah berhias gurat
Hanya berlalu dengan pepat
Tak ada iba atau sedikit niat
Bocah malang kehilangan berkat
Dua hari lewat
Joni si tetua sibuk memasang jerat
Di hadapan wajah-wajah berhias gurat
Suaranya lamat-lamat bermunajat:
Aku tak mau hidup melarat
Makin lirih: Tak apa bukan, menjadi bejat?
Si bocah menggeliat
Ah, bangsat!
(Depok, 23 Januari 2021)
…
Nasihat
Bu Lastri dalam dua pilihan: menasihati atau menasihati
Tampaknya tak ada pilihan
Anak semata wayangnya kian dewasa
Badannya tinggi membungkuk
Telah berjakun dengan kumis melebat
Tak lama lagi ambang batas 12 tahun belajarnya
Suaminya telah hilang, mungkin kabur
Atau 10 tahun ini ia moksa?
Tak ada kabar berita, apalagi batang hidungnya
Tak habis-habis ia memaki
Si bangsat itu lebih baik mati
Di sekolah, Bu Lastri memberi nasihat:
Tuntut ilmu setinggi mungkin, Nak
Raih masa depan gemilang
Jangan kalah bersaing
Sementara pada si tunggal
Di waktu selepas magrib, ia berujar:
Apa yo ra kerjo wae, Le?
Uripku ki sengsoro, angel
Kuliah iku tempate wong sugih
(Depok, 23 Januari 2021)
Ikhsan Nugraha. Alumni UNM Makassar. Suka ngepoin tulisan-tulisannya orang. Sekarang sedang aktif membuat cerita pada catatan hidupnya sendiri.