Pregnant
cinta hanyalah sebuah kandungan
merawat serta mempersiapkan benih-benih kehilangan, katamu
aku mendengarnya baik-baik, dan apa jadinya
aku menjadi tidak baik, puisi memaksa salah satu
di antara kita pergi memutus seluruh asa juga bahasa
yang pernah susah payah dipelajari perasaan kita
seperti anak kecil untuk belajar berbicara
sebentar lagi kau kehilanganku,
dan janinmu itu—satu-satunya kegagalanku yang tersisa.
2017
Terinspirasi dari Lukisan karya Helene Knoop
Dweller on Threshold
Segalanya terasa dekat tapi sulit kujangkau
Di manapun kau sembunyi, mata rabunku selalu
mampu menemukanmu dengan denyut aroma
tubuhmu yang pernah tak henti-hentinya
menindihku dengan kasih sayang semalaman.
Segalanya terasa dekat dan sulit bagi kita
tuk saling menatap, mata kecilmu tak mampu
menampung seluruh yang ia lihat sebagai kepergian
yang tak henti-hentinya menyerangmu dengan puisi
puisi karbitan terbitan koran stensilan.
Segalanya menjadi terasa lebih jauh
setelah jauh yang lain melipat jaraknya,
kemudian menyimpannya rapat-rapat di lemari
tempat baju tidur dan kelambu yang kita pakai
membuat janin-janin puisi di dalam tubuhku.
2017
Terinspirasi dari Lukisan karya Arthur Bowen Davis
Kretekopi
;Ibe S Palogai
Kita mampu lebih paham tentang perasaan
katamu, karena pernah salah paham
Kesalahan hanyalah ritus terkecil dari ego
yang paling rendah dengan palung seperti gelas
kopimu yang larut menemani malam, lalu
kemudian sesuatu jatuh ke atas langit
menyentuh lantai ubun-ubun yang licin
karena melihat di losari ada mata yang bersedih
sampai terpeleset jatuh ke pelukan kata-katamu.
Kau mata yang tabah, dan aku air mata
yang merubah kata menjadi telaga.
2017
Ilustrasi: http://www.epistela.com/
Wahyu Gandi G, mahasiswa Sastra Inggris yang belajar Sastra Indonesia di Universitas Negeri Makassar. Domisili di kota Makassar.