Dan Tuhan Pun Mencintai Kopi

Kopi adalah minuman surgawi. Cairan hitam pekat dan pahit ini seolah  kiriman dari alam sana, dari alam surga, agar dengan kopi manusia membentuk peradaban sebagaimana suasana surga. Dan memang kopi menghadirkan suasana surgawi bagi penikmatnya. Kopi telah menorehkan pengaruh besar dalam peradaban manusia, sekalipun hal itu tidak begitu disadari. Yang tampak sepintas adalah menyeruput kopi, namun yang tak tampaknya adalah membangun peradaban manusia dan juga membangun suasana surgawi dalam diri. Dengan kopi manusia bisa beradab sekaligus membangun peradaban.

Namun yang patut disayangkan adalah, kopi dijadikan terdakwa sebagai penyebab berbagai penyakit. Tuduhan ini memakan waktu yang panjang. Hingga kini pun pandangan miring berkaitan dengan kopi begitu kuat hidup dalam masyarakat. Pandangan miring ini seolah tak memberi kesempatan bagi kopi untuk bermanfaat secara maksimal bagi kehidupan. Namun fakta sejarah tak pernah membantah begitu besar peran kopi sejak abad ke-16 hingga abad serba canggih sekarang ini dalam membangun peradaban manusia. Sekalipun kopi telah didakwa secara tidak adil, namun ia dengan rendah hati tetap berkarya dalam dunia lahir dan batin manusia tiada henti.

Dalam buku The Miracle of Caffeine, disebutkan ada tiga mitos kuat yang mendiskreditkan kopi: pertama, kopi buruk bagi jantung; kedua, kopi bisa ciptakan kecemasan dan perasaan negatif; ketiga, kopi menyebabkan dehidrasi. Bahkan masih banyak pandangan negatif lainnya terhadap kopi, seperti kopi dapat merusak lambung, kopi mempercepat penuaan dan lain sebagainya. Semua yang disebutkan di atas adalah mitos, kepercayaan yang salah. Hasil riset yang dilakukan para ilmuwan justru kebalikan dari mitos-mitos tersebut.

Penelitian ilmiah yang luas dan mendalam tentang kopi telah membuktikan kopi sangat aman dikonsumsi dan tidak membunuh, tentu dengan syarat diasup secara bijak, sebagaimana asupan umum lainnya. Manfaat mengasup kopi begitu luas, diantaranya: memperbaiki suasana hati, mepercepat respon, meningkatkan daya ingat, memperkuat konsentrasi, menajamkan pikiran, meningkatkan ketahanan otot dan kapasitas paru-paru, meredakan nyeri, mengurangi nafsu makan, mempercepat pembakaran lemak, mencegah dan membantu penyembuhan parkinson dan kepikunan, memperbaiki dan memaksimalkan performa seksual dan lain sebagainya. Ini diantara manfaat kopi secara spesifik bagi penikmatnya, selain kemungkinan-kemungkinan manfaat lainnya.

Menyeruput kopi secara bijak akan: 1)memperbaiki suasana hati, 2)memaksimalkan fungsi dan merawat otak, 3)membuat tubuh menjadi kuat. Demikianlah kesimpulan umum yang bisa diambil dari berbagai penelitian tentang manfaat kopi. Menyeruput kopi sama dengan menciptakan kebahagiaan, menghadirkan pikiran yang jernih dan tajam, serta membuat tubuh fisik menjadi kuat. Secara sadar atau tidak, melalui asupan kopi dengan bijak akan membentuk manusia ideal: hati, pikiran dan fisik yang prima, yang pada akhirnya berkontribusi dalam membentuk peradaban manusia. Manusia yang fungsi akalnya maksimal, manusia yang fungsi hatinya berpendar terang, manusia yang tubuh fisiknya prima, adalah sosok manusia surgawi, yang semacam inilah diharapkan hadir akibat menyeruput kopi dengan bijak.

Lima puluh tahun sebelum kedai kopi pertama dibuka di Inggris, William Harvey telah belajar mengasup kopi saat ia kuliah di Universitas Padua Italia, yang ia dapat dari teman sekuliahnya berasal dari Arab. William keranjingan kopi. Suatu saat dia berlebihan mengasup kopi dan jantungnya berdetak kencang lalu mengamatinya, saat itulah ia menemukan sistem sirkulasi darah manusia. Maka jadilah William Harvey sebagai bapak penemu sirkulasi darah. Terkuaknya kehadiran sirkulasi darah dalam peradaban manusia akibat dari kerja-kerja kopi.

Sistem sirkulasi darah menduduki posisi penting dalam dunia kedokteran hingga kini dan sangat besar manfaatnya bagi dunia penyembuhan. Artinya, melalui sistem peredaran darah ini, kopi punya kontribusi besar bagi peradaban, bagi kehidupan manusia, juga hewan. Masih banyak lagi bidang lain yang tanpa disadari ada persentuhannya dengan kehadiran kopi, seperti fisika, kimia, matematika, seni dan lain sebagainya. Adalah Sir Robert Boyle, penemu teori kimia modern, Ludwig van Beethoven, komposer tersohor asal Jerman, Henri Poincare, matematikawan besar Perancis, dan masih banyak lagi tokoh besar dan para penemu legendaris dunia yang lain, yang karya besar mereka tercetus akibat dari pengaruh kopi yang bekerja dalam diri mereka. Beberapa revolusi di Eropa juga hadir akibat pengaruh kopi, setelah merebaknya kedai-kedai kopi. Pada zaman itu, para tokoh besar memiliki kedai kopi favorit masing-masing. Di kedai kopi inilah berawal kehidupan modern diracik.

Para nelayan, baik di laut, di sungai ataupun di danau, juga para peternak di daratan, banyak di antara mereka merupakan pengasup kopi yang setia, sebelum dan saat bekerja. Hal ini berarti protein bagi kehidupan dihidangkan oleh kopi untuk segenap penduduk dunia. Penanam padi, penanam sagu, penanam umbi-umbian juga banyak yang mengasup kopi. Hal ini berarti perjamuan karbohidrat untuk ummat manusia juga berasal dari kemurah-hatian kopi. Para penanam sayur juga pengasup kopi, berarti penyediaan vitamin, mineral dan serat pun untuk manusia hasil dari pantikan kopi. Para pebisnis mengasup kopi, berarti ekonomi digerakkan oleh kopi. Para politisi mengasup kopi, menandakan kehidupan ini dibolak-balik oleh kopi. Sadar atau tidak sadar, kopi telah menyusup begitu dalam, mengaduk-aduk kehidupan!

Keseluruhan wujud dalam hidup ini mengada dengan kekuatan cinta-Nya, termasuk kopi. Tuhan mencipta dengan cara mencinta. Oleh karena itu pada setiap ciptaan sangat jelas berbekas jejak-jejak cinta-Nya. Kopi memantik kehadiran penemuan ilmiah modern mutakhir adalah jejak kehadiran cinta-Nya. Kopi menjamu kehidupan melalui para pengasup kopi dengan menghadirkan karbohidrat, protein, vitamin, mineral dan serat adalah jejak-jejak kehadiran cinta-Nya. Kopi menggerakkan para kopiholic untuk menyentuh ekonomi, politik, budaya dan lain sebagainya adalah jejak-jejak kehadiran cinta-Nya.

Tuhan hadir melampaui konsep dan kenyataan tentang kapan dan di mana,  dalam mendampingi manusia untuk mengarungi hidup, salah satunya dengan cara mengirim kopi untuk manusia, agar manusia jadi manusia unggul, manusia surgawi yang tajam akal, cerah hati, dan kuat fisik, sebagaimana hasil riset ilmiah tentang kopi bagi penyeruput setianya. Kopi adalah wujud cinta-Tuhan untuk kekasih-Nya, manusia, agar sang kekasih menjadi sosok yang terbaik dalam mengelola kehidupan. Sebagaimana Tuhan mencintai ciptaan-Nya, juga mencintai manusia sebagai ciptaan yang terbaik, dan kopi dalam kadar tertentu, dapat memaksimalkan aktualisasi potensi yang Tuhan titip dalam diri manusia, maka tak begitu salah bila dikatakan: dan Tuhan pun mencintai kopi!

 


 

Sumber gambar: Google.

 

  • (Suatu Tinjauan Sosiologi Kekerasan) Kawasan Timur Tengah kembali memanas pasca kelompok Hamas Palestina menggencarkan serangan mendadak ke Israel tidak jauh di perbatasan Gaza, Sabtu (7/10/23) dini hari waktu setempat. Akhir pekan yang berubah mencekam, karena serangan ribuan nuklir itu tepat ditujukan ke Tel Aviv dan Yerusalem, menembus sistem pertahanan Iron Dome menghancurkan banyak bangunan. Frank…

  • Aktivitas manusia di era sosial media adalah produksi dan distribusi konten. Konten quote-quote adalah konten yang paling banyak berseliweran. Quotation adalah sebuah kalimat atau syair pendek yang disampaikan dalam rangka memberi makna ataupun mengobati perasaan derita dalam hidup. Penderitaan divisualisasikan dan didistribusikan melalui quote pada jejaring sosial media dalam upaya agar setiap orang diharapkan dapat…

  • “Saya tidak memikirkan representasi kecantikan yang lebih baik daripada seseorang yang tidak takut menjadi dirinya sendiri.” Pernyataan Emma Stone ini memberi sugesti pada saya betapa cantiknya seorang perempuan yang dikisahkan oleh dosen-dosen filsafat, dan yang digambarkan dalam film Agora yang pernah saya tonton. Sekitar 8 Maret 415 Masehi, kota Alexandria (Mesir) telah menjadi saksi bisu…

  • “Cita-cita kamu apa?” Ini adalah sepenggal pertanyaan yang begitu membosankan bagiku. Aku masih, dan selalu ingat. Betapa orang-orang sering mengajukannya kala aku masih di Taman Kanak-Kanak. Mulai bapak dan ibu. Tante dan om. Nenek dan kakek. Juga sepupu yang usianya terlampau jauh di atasku. Di sekolah pun demikian. Para guru kerap melontarkan deretan kalimat ini.…

  • —mengenang 3 tahun kepergian Sapardi Djoko Damono SEJAK baheula manusia dikepung puisi. Sekira tahun 1.700 Sebelum Masehi di India, puisi sudah tengger di naskah kuno Veda dan Gathas. Puisi adalah ekspresi artistik mengenai pesona diri dan hidup. Ibarat bakul puisi mewadahi “benak” penyair, yang diperah dari peng-alam-an: imajinatif, emosional, dan intelektual—peng-alam-an ini dipahat penyair pada…


Kala Literasi

Jl. Pa’ Bentengang No.6, RT.01/RW.08, Mangasa Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221