Bara di Dada Pertiwi dan Puisi-puisi Lainnya

Bara di Dada Pertiwi

Di tepian pantai kusaksikan anak-anak angin dengan riangnya berdansa memainkan alismu.

Kau tertidur di atas bangkai perahu reyot. Kebayamu yang lusuh, koyak. Payudaramu yang memabukan iman, tampak oleh mataku.

Pertiwi. Rupanya, kau baru saja ditindih dagingmu sendiri. Daging yang kau pangku selama tujuh puluh satu tahun tanpa Ayah. Entah, siapa ayahnya?

Pertiwi. Sepertinya kau tak lagi merasakan sebilah belati menyerupai angin menikam wajahmu. Lalu, turun ke dadamu yang lebih dahulu dingin.

Mungkin dagingmu merasa telah berhasil menyimpan bara di hatimu? Padahal yang terbakar adalah sepi dan lukamu. Tidak dengan cintamu.

Ritus Jalan Raya

Di jalan raya. Aku melihat orang berpelukkan saling mempertegas makna nun rupa-rupa

Begitu sepi dan sunyi tuhan membisik dari tahta langit. Nafsu dikultus, cinta diusik.

Mataku khusyuk menjamah sepasang payudara lenggak-lenggok yang melintas. Kejahatan bersumber darinya, tetapi imanku bergumam serupa: dialah inti sajak dan puisi yang kutulis pada daun-daun yang berseliweran di ritus jalan, kotor dan berdebu.

Kupastikan diriku bukan nabi. Lamat-lamat kulempar pandanganku melanglang buana di sembir gubuk reyot yang senyap didatangi malaikat. Di sana aku melihat perempuan bernyanyi, ia menghibur hatiku yang lebih dingin.

Dan, di jalan pula. Diam-diam maut memasang perangkapnya. Sebab, si pengandara mengejar kecepatan. Ia melunasi hidup dengan kematian.

 

Tatkala Jelata Bertahta

Tatkala jelata bertahta akan kuasa

Di sana, di teater legeslatif

Kepastian cerita moleknya Dewi Adil

Sembari meneguk kopi yang ditanam sendiri. Pun, dari tanah sendiri

Di ruang sadar gema kebebasan dinyanyikan Sang penyair

Konstitusi tak lagi diperkosa rupa-rupa kulit ideologi

Jejak-jejak kuasa menjadi milik bersama

Lalu, topeng politisi senyap dari panggung perang tanding

  • (Suatu Tinjauan Sosiologi Kekerasan) Kawasan Timur Tengah kembali memanas pasca kelompok Hamas Palestina menggencarkan serangan mendadak ke Israel tidak jauh di perbatasan Gaza, Sabtu (7/10/23) dini hari waktu setempat. Akhir pekan yang berubah mencekam, karena serangan ribuan nuklir itu tepat ditujukan ke Tel Aviv dan Yerusalem, menembus sistem pertahanan Iron Dome menghancurkan banyak bangunan. Frank…

  • Aktivitas manusia di era sosial media adalah produksi dan distribusi konten. Konten quote-quote adalah konten yang paling banyak berseliweran. Quotation adalah sebuah kalimat atau syair pendek yang disampaikan dalam rangka memberi makna ataupun mengobati perasaan derita dalam hidup. Penderitaan divisualisasikan dan didistribusikan melalui quote pada jejaring sosial media dalam upaya agar setiap orang diharapkan dapat…

  • “Saya tidak memikirkan representasi kecantikan yang lebih baik daripada seseorang yang tidak takut menjadi dirinya sendiri.” Pernyataan Emma Stone ini memberi sugesti pada saya betapa cantiknya seorang perempuan yang dikisahkan oleh dosen-dosen filsafat, dan yang digambarkan dalam film Agora yang pernah saya tonton. Sekitar 8 Maret 415 Masehi, kota Alexandria (Mesir) telah menjadi saksi bisu…

  • “Cita-cita kamu apa?” Ini adalah sepenggal pertanyaan yang begitu membosankan bagiku. Aku masih, dan selalu ingat. Betapa orang-orang sering mengajukannya kala aku masih di Taman Kanak-Kanak. Mulai bapak dan ibu. Tante dan om. Nenek dan kakek. Juga sepupu yang usianya terlampau jauh di atasku. Di sekolah pun demikian. Para guru kerap melontarkan deretan kalimat ini.…

  • —mengenang 3 tahun kepergian Sapardi Djoko Damono SEJAK baheula manusia dikepung puisi. Sekira tahun 1.700 Sebelum Masehi di India, puisi sudah tengger di naskah kuno Veda dan Gathas. Puisi adalah ekspresi artistik mengenai pesona diri dan hidup. Ibarat bakul puisi mewadahi “benak” penyair, yang diperah dari peng-alam-an: imajinatif, emosional, dan intelektual—peng-alam-an ini dipahat penyair pada…


Kala Literasi

Jl. Pa’ Bentengang No.6, RT.01/RW.08, Mangasa Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221