Trilogi Interupsi dari Kampus: Oemar Bakri Bertanya dan Puisi-puisi Lainnya

Oemar Bakri Bertanya

 

Oemar bakri mengejek.

Kalian para pendidik, nalarmu kau kemanakan ?

Makin hari makin jongkok, ucap dan tingkahmu makin berjarak.

Papan tulismupun makin jauh dari soal-soal kehidupan.

 

Kalian para birokrat kampus, apa kerjaanmu ?

Yang kulihat, sehari-hari kerjaanmu hanya memperkaya diri, memahalkan biaya kuliah, mengkomersilkan fasilitas kampus, membuat kebijakan yang mengkerangkeng kreatifitas mahasiswa.

Kampus kau buat tuli, buta, bisu dan impoten.

Kampus kalian buat menjadi penjara, di sana kalian malah memperbudak.

 

Oemar bakri bertanya, lalu dimana sosok pahlawan tanpa tanda jasa itu ? pengabdi tanpa berharap pamrih itu ?

 

 

Kabar Derita

 

Lewat angin dikala hujan,

Lewat rinai gerimis,

Lewat malam yang gulita,

Lewat kopi yang pahit dan pekat,

Lewat pelataran-pelataran kampus yang tergenang banjir,

Lewat biaya kuliah yang mencekik mahal,

Lewat kebijakan yang kian memenjara.

 

Sekali lagi, kukabarkan berita ini.

Pada kalian yang sibuk dan lupa.

Karena hidupmu berlimpah nikmat dan kemewahan.

Bahwa di sini, ada susah yang menggunung,

Ada derita yang bertumpuk-tumpuk.

 

Dengarlah, menolehlah sejenak, mendekatlah kemari.

Agar kalian percaya, yang kukatakan itu bukanlah bualan.

 

 

Bait-bait Rindu

 

Pada malam yang basah,

Pada angin dan gerimis,

Pada daun yang jatuh berguguran,

Pada pohon dan rumput yang bergoyang.

Dengarlah, ada rindu yang ingin kutitipkan.

 

Kami rindu,

Rindu pada pendidikan murah.

Rindu pada pendidikan yang ilmiah.

Rindu pada pendidikan yang membebaskan.

 

Kami rindu,

Rindu pada kedamaian,

Pada keadilan,

Pada kemerdekaan.

 

Sampaikanlah rinduku padanya.

Pada mereka yang diperbudak nafsu kebinatangan.

Karena semua itu sudah lama pergi,

hilang, tertimbun nafsu serakah.

  • Akhir warsa lalu, 19 November 2022, sekolah kami kedatangan buku gratis dari Kemdikbud, sebagai salah satu bentuk dukungan GLN (Gerakan Literasi Nasional). Totalnya enam kardus berisi ratusan buku, jumlah yang banyak untuk sekolah kami. Saya membuka kardus, memeriksa buku. Isinya ada komik kesukaan anak-anak. Saya memanggil dua murid dan memperlihatkan pagina-pagina buku. Saya lalu menanyakan,…

  • “Kita adalah apa yang kita lakukan berulang–ulang. Keunggulan bukanlah sebuah tindakan, melainkan sebuah kebiasaan” (Aristoteles) Pada masa sekarang ini, kecerdasan seseorang biasanya dilihat dari seberapa tinggi nilai akademik yang ia raih selama masa pendidikannya. Bahkan salah satu tolok ukur bagi seorang pelajar untuk disebut “cerdas” adalah unggul dalam mata pelajaran matematika. Masih cukup banyak kasus…

  • “Kebanyakan manusia tertidur, mereka tersadar saat mereka mati” Rasulullah saw. Lazim adanya, jika sebagian manusia takut akan kematian. Umumnya kematian dianggap pemutus segala kelezatan duniawi  paling mengerikan, padahal hampir setiap hari kita mendengar atau melihat peristiwa kematian. Kematian merupakan proses kehidupan. Kita mengenal betul beragam kematian sepanjang sejarah manusia, mati sakit, bunuh diri, perang, kecelakaan,…

  • Dengan perahu, Guru Ann menemui Chon, ia memintanya ke sekolah, mengikuti ujian semester, supaya bisa lulus. Tapi Guru Ann kembali dengan kecewa, muridnya itu ingin tetap di rumah, membantu ayahnya memancing. Beberapa waktu lalu, di sekolah kapal itu, si Chon memang pernah mengutaran keinginannya. “Saya tidak suka matematika, tidak apa-apa kan saya tidak mempelajarinya?” Kata…

  • Setahun lagi kita memasuki pemilihan umum, setiap perangkat dari penyelenggara hingga pengawas tengah sibuk bersiap menghadapi kontestasi besar tersebut. Pesta demokrasi yang lama dinantikan dari jajaran elit hingga akar rumput ini, secara sadar atau tidak sedang berlangsung di sekitar kita, masih dengan gerakan yang senyap namun terstruktur. Salah satunya adalah melakukan soft campaign secara massif…


Kala Literasi

Jl. Pa’ Bentengang No.6, RT.01/RW.08, Mangasa Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221