Laut; Kita dan Puisi-puisi Lainnya

 

Laut; Kita

Keheningan adalah bahasa langit,
atau sebuah pesan tentang
waktu yang beku dan ruang yang
mengecil.

Di pantai itu, hanya ada deru angin
yang sayup, atau gulungan ombak yang
tak merintih.
Selebihnya, seperti tak ada gerak waktu.
Kita menjadi seonggok daging yang tak
mengenal letih, dan tubuh ini tenang
dalam geming.

Sebab suatu malam di pantai itu tetiba
menjadi tontonan yang menghibur.
Malam yang diselimuti oleh lengang
berhasil memugar harapan.
Malam yang merumahkan tubuh dan
jiwa kita,
dalam sebuah ruang yang hanya milik
kita berdua.

Bersama pasir-pasir, deru angin yang
sayup dan gulungan ombak yang tak
merintih.

 

Cinta yang Sayup

Cinta hanya dapat dimengerti
pada ketabahan mengurai rindu,
atau keiklasan menyahap rongga luka di tubuh jiwa yang belum sempat mengering.

Tapi sebenarnya kita tak punya urusan dengan definisi
Sebab kita bersepakat, memaknai segala ikhwal tentang cinta
adalah pekerjaan tak lebih menarik
di banding menikmati pizza berdua,
atau saling menghadiahi kado ulang tahun
dalam merayakan tubuh yang semakin menua

Sebab kita memahami, cinta hanya mengada
jika ia menjelma masa depan.
Namun, seberapa tangguh kita membaca waktu?

Sebab, pada ribuan luka dan sederetan riwayat rindu yang kita alami,
kita memang benar-benar belum mencapai apapun tentang cinta.

Selain bahwa kita ada untuk hari ini
mencuri ruang untuk saling memagut
dan mendengar detak jantung masing-masing.

Pada akhirnya, kita hanya segumpal harapan.

 

Sejarah Kamar Gelap

Aku adalah bulan dan kau adalah cahayanya.
Ketika jemariku melata di sepanjang kulitmu
dan menyisir tiap helai rambutmu

Aku adalah bulan dan kau adalah cahayanya.
Ketika hembusan nafasmu memompa jantungku pada pertemuan dua bibir yang sedang mabuk.

Aku adalah bulan dan kau adalah cahayanya.
Ketika berahi menyala di sela-sela pagut yang mulai tak terkendali.

Aku adalah bulan dan kau adalah cahayanya.
Ketika jemarimu menggenggam erat kain seprai dan aku dibuat tak berdaya oleh luapan gairah yang menggebu.

Aku adalah bulan dan kau adalah cahaya yang menerangi gelap di suatu kamar itu.

Sumber gambar: https://www.deviantart.com/meminiq/art/Sea-at-Night-757775018

  • (Suatu Tinjauan Sosiologi Kekerasan) Kawasan Timur Tengah kembali memanas pasca kelompok Hamas Palestina menggencarkan serangan mendadak ke Israel tidak jauh di perbatasan Gaza, Sabtu (7/10/23) dini hari waktu setempat. Akhir pekan yang berubah mencekam, karena serangan ribuan nuklir itu tepat ditujukan ke Tel Aviv dan Yerusalem, menembus sistem pertahanan Iron Dome menghancurkan banyak bangunan. Frank…

  • Aktivitas manusia di era sosial media adalah produksi dan distribusi konten. Konten quote-quote adalah konten yang paling banyak berseliweran. Quotation adalah sebuah kalimat atau syair pendek yang disampaikan dalam rangka memberi makna ataupun mengobati perasaan derita dalam hidup. Penderitaan divisualisasikan dan didistribusikan melalui quote pada jejaring sosial media dalam upaya agar setiap orang diharapkan dapat…

  • “Saya tidak memikirkan representasi kecantikan yang lebih baik daripada seseorang yang tidak takut menjadi dirinya sendiri.” Pernyataan Emma Stone ini memberi sugesti pada saya betapa cantiknya seorang perempuan yang dikisahkan oleh dosen-dosen filsafat, dan yang digambarkan dalam film Agora yang pernah saya tonton. Sekitar 8 Maret 415 Masehi, kota Alexandria (Mesir) telah menjadi saksi bisu…

  • “Cita-cita kamu apa?” Ini adalah sepenggal pertanyaan yang begitu membosankan bagiku. Aku masih, dan selalu ingat. Betapa orang-orang sering mengajukannya kala aku masih di Taman Kanak-Kanak. Mulai bapak dan ibu. Tante dan om. Nenek dan kakek. Juga sepupu yang usianya terlampau jauh di atasku. Di sekolah pun demikian. Para guru kerap melontarkan deretan kalimat ini.…

  • —mengenang 3 tahun kepergian Sapardi Djoko Damono SEJAK baheula manusia dikepung puisi. Sekira tahun 1.700 Sebelum Masehi di India, puisi sudah tengger di naskah kuno Veda dan Gathas. Puisi adalah ekspresi artistik mengenai pesona diri dan hidup. Ibarat bakul puisi mewadahi “benak” penyair, yang diperah dari peng-alam-an: imajinatif, emosional, dan intelektual—peng-alam-an ini dipahat penyair pada…


Kala Literasi

Jl. Pa’ Bentengang No.6, RT.01/RW.08, Mangasa Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221