Kedai Pahe dan Puisi-Puisi Lainnya

Kedai Pahe

begitulah bahaya ciuman

bibir secangkir kopi

dengan gigitan manis

insomnia, hingga kita

jadi pelupa

pada selembar foto

tergolek di dompet

yang mimpi suntuk

begitulah bahaya ciuman

sekali seruput,

dua tiga bekas bibir

terhapus.

2021

— buat MU dan SA

/1/

bapakku

pedagang kain

bianglala

menikahi ibuku

penjahit langit sobek

ledak kembang api

melahirkan aku mantel

lusuh yang mencintai kaki

hujan

/2/

ibuku

sebatang buluh

digergaji waktu

saban kemarau,

lalu diraut bapak

jadi aku layang-

layang

mencintai angin

/3/

aku

nelayan payah

bermimpi

jadi ikan kecil

berenang

di dada MU dan SA

yang perahu

2021

Alfamart Dekat Kios Kecil

alfamart dekat kios kecil

biasanya ibu bon kopi,

aku beli sampo

antiketombe

amatlah senang,

sebab seekor kutu

merajut mimpi

rontok

dari keriting rambut

yang nasib dan maut

ditambat

entah bagaimana keriangan

berumur pendek?

saat kurogoh receh di saku

yang adalah beling kaca rongga

dada si nona kasir,

yang memberiku selembar

struk belanja:

1 pack kematian

aku, ibu, dan bapak.

2021

—buat M

perhiasan gadis siapa

yang kau rampok?

kau jadikanya neon kelap-

kelip selagi bintang malam

tanggal

di sebuah toko roti dan seorang

koki kalut menabur mesisi

di adonan donat

kembang gadis siapa

yang kau pingit?

dengan cerdiknya kau

sembunyikan kesedihannya

dari balik ketebalan

bedak dan warna

gencu

lidah pemuda siapa

yangkau potong?

kau jadikan paving block di

trotoar,

ranjang bagi seorang pengemis

meniduri mimpi dan lupa

mencuci kaki atau berdoa

adakah kau dengar suara itu?

malam mencekam salak anjing

dan riuh meriam adalah jerit

mardikus:

aku bukan budak,

aku foresaler

penunjuk jalan

adakah kau dengar suara itu?

di sisi benteng Nosa Senhara

de Anumciadi seorang nona

tersedu-seduh:

aku diculik

aku diperkosa!

aku mestico!

siapa bapakku?

kesedihan bukan nyanyian,

kata seorang penyair

tapi kau

masih suka bernyanyi

di kota yang saban waktu

orang-orang hobi menjiplak,

termasuk seni mengukir luka

dan airmata.

2020

  • Akhir warsa lalu, 19 November 2022, sekolah kami kedatangan buku gratis dari Kemdikbud, sebagai salah satu bentuk dukungan GLN (Gerakan Literasi Nasional). Totalnya enam kardus berisi ratusan buku, jumlah yang banyak untuk sekolah kami. Saya membuka kardus, memeriksa buku. Isinya ada komik kesukaan anak-anak. Saya memanggil dua murid dan memperlihatkan pagina-pagina buku. Saya lalu menanyakan,…

  • “Kita adalah apa yang kita lakukan berulang–ulang. Keunggulan bukanlah sebuah tindakan, melainkan sebuah kebiasaan” (Aristoteles) Pada masa sekarang ini, kecerdasan seseorang biasanya dilihat dari seberapa tinggi nilai akademik yang ia raih selama masa pendidikannya. Bahkan salah satu tolok ukur bagi seorang pelajar untuk disebut “cerdas” adalah unggul dalam mata pelajaran matematika. Masih cukup banyak kasus…

  • “Kebanyakan manusia tertidur, mereka tersadar saat mereka mati” Rasulullah saw. Lazim adanya, jika sebagian manusia takut akan kematian. Umumnya kematian dianggap pemutus segala kelezatan duniawi  paling mengerikan, padahal hampir setiap hari kita mendengar atau melihat peristiwa kematian. Kematian merupakan proses kehidupan. Kita mengenal betul beragam kematian sepanjang sejarah manusia, mati sakit, bunuh diri, perang, kecelakaan,…

  • Dengan perahu, Guru Ann menemui Chon, ia memintanya ke sekolah, mengikuti ujian semester, supaya bisa lulus. Tapi Guru Ann kembali dengan kecewa, muridnya itu ingin tetap di rumah, membantu ayahnya memancing. Beberapa waktu lalu, di sekolah kapal itu, si Chon memang pernah mengutaran keinginannya. “Saya tidak suka matematika, tidak apa-apa kan saya tidak mempelajarinya?” Kata…

  • Setahun lagi kita memasuki pemilihan umum, setiap perangkat dari penyelenggara hingga pengawas tengah sibuk bersiap menghadapi kontestasi besar tersebut. Pesta demokrasi yang lama dinantikan dari jajaran elit hingga akar rumput ini, secara sadar atau tidak sedang berlangsung di sekitar kita, masih dengan gerakan yang senyap namun terstruktur. Salah satunya adalah melakukan soft campaign secara massif…


Kala Literasi

Jl. Pa’ Bentengang No.6, RT.01/RW.08, Mangasa Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221